Selasa, 27 Desember 2011

RANGKUMAN BAHASA INDONESIA


BAHASA INDONESIA
Oleh : Heru Kurniawan, S.Pd., M.A.

  1. FOKUS KAJIAN PEMBELAJARAN
  1. BAHASA DAN KOMPONENNYA :
          Kata; diksi; frasa; klausa; kalimat; paragraf dan wacana.

  1. EJAAN :
          Penggunaan ejaan yang disempurnakan dalam peulisan.
  1. KONVENSI NASKAH 
          Karya Ilmiah, ilmiah popular, dan sastra.


  1. MEMAHAMI BAHASA
  1. BAHASA :
Sistem lambang bunyi ( kode ) yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.
  1. ASAL BAHASA :
Teori Monogenesis
Teori Poligenesis

  1. FUNGSI BAHASA :
          a. Ekspresi
          b. Komunikasi
          c. Adaptasi Sosial
          d. Kontrol Sosial

  1. RAGAM BAHASA
  1. BAHASA :
Verbal dan Nonverbal
  1. VERBAL :
Lisan dan Tulisan
  1. KONTEKS :
Lisan - formal; Tulisan – ilmiah
Lisan- informal; Tulisan - Nonilmiah ( Sastra )
  1. PENUTUP
Idolek dan dialek

  1. EJAAN
BAHASA LISAN :
Segmental : dikodekan dengan kata-kata
Suprasegmental : ejaan atau tanda bahasa
( Menurut informasi, Ayah-Iibu Riko pegawai bank )
( Menurut informasi Ayah, Ibu Riko pegawai bank )
( Menurut informasi Ayah Ibu, Riko pegawai bank )
BACA :
( Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan )

  1. PENGAYAAN
SEMPURNAKAN PENGGUNAAN EJAAN PADA BUKU
     “KEMAHIRANBERBAHASAINDONESIA”

BAHASA INDONESIA
Oleh : Heru Kurniawan, S.Pd., M.A.

HURUF KATA DAN DIKSI

  1. HURUF DAN KATA
KATA :
Gabungan beberapa huruf yang mempunyai arti
JENIS :
Kata Penuh : memiliki arti
Kata Tugas : memiliki arti jika melekat dengan kata lain
KELAS KATA :
Verba; adjektif; nomina; pronomina; numeralia; preposisi; konjungsi; dsb.
PEMBENTUKAN KATA :
Afiksasi; reduplikasi; abreviasi; komposisi

  1. FRASA
FRASA :
Kelompok kata yang menduduki satu fungsi dan bersifat nonpredikatif
JENIS FRASA :
Endosentrik: saling menggantikan
Eksosentrik : berdiri sendiri

Koordinatif: kedudukan sama
Apositif: menunjuk hal yang sama

  1. DIKSI
DIKSI:
Pilihan kata
SYARAT :
  1. Kesesuaian : Ilmiah dan nonilmiah
  2. Ketepatan : konteks kalimat
  3. Kebenaran : penulisan

TUGAS PENGAYAAN
KERJAKAN SOAL NOMOR 5 DALAM BUKU “KEMAHRIAN BERBAHASA
INDONESIA"     hal 100



BAHASA INDONESIA
Oleh : Heru Kurniawan, S.Pd., M.A.

KLAUSA DAN KALIMAT
  1. KLAUSA DAN KALIMAT :
KLAUSA : Kelompok kata yang bersifat predikatif, tetapi belum memiliki intonasi atau tanda baca
KALIMAT :
Satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan maupun tulisan, yang mempunyai dua ciri pokok:
  1. Lengkap aspek ketatabahasaannya ( S dan P )
  2. Mengungkapkan pikiran dan informasi secara utuh dan lengkap
BENTUK :
  1. Kalimat sempurna
  2. Kalimat tidak sempurna

  1. UNSUR KALIMAT
FUNGSI :
Subjek; predikat; objek; pelengkap; keterangan;
KATEGORI :
Kata dan frasa sesuai kelas kata : Verba; Adjektiva; Nomina, dsb.

PERAN :
Pelaku; kegiatan; sasaran; pengalam; peruntung; atribut; Keterangan
CONTOH :
Asih menyiram bunga melati di halaman rumah

  1. JENIS KALIMAT
JUMLAH KLAUSA :
Kalimat tunggal dan majemuk ( setara dan bertingkat )
BENTUK SINTAKSISNYA :
  1. Kalimat Deklaratif ( berita )
  2. Kalimat Interogatif ( Tanya )
  3. Klimat Imperatif ( perintah )
  4. Kalimat ekslamatif ( seru )

  1. KALIMAT EFEKTIF
DEFINISI :
Kalimat yang secara tepat bisa mewakili ide dan gagagsan pikiran penulis sehingga menimbulkan kesan yang sama antara penulis dengan pembaca
SYARAT :
  1. Keutuhan ( satu gagasan dan gramatikal )
  2. Kesejajaran ( konsisten bentuk kata )
  3. Kefokusan pikiran ( mengubah posisi dalam kalimat )
  4. Menyusun urutan logis; mengulang kata; menggunakan partikel . Kehematan

PENGAYAAN
KERJAKAN TUGAS NOMOR 5 DAN 6 PADA BUKU KEMAHIRAN BERBAHASA INDONESIA HLM 135- 141


BAHASA INDONESIA
Oleh : Heru Kurniawan, S.Pd., M.A.

PARAGRAF

PARAGRAF :
PENGERTIAN :
Bagian suatu karangan yeng terdiri sejumlah kalimat yang mengungkapkan informasi dengan pikiran utama dan pikiran penjelas
CIRI :
  1. Menyampaikan informasi utuh
  2. Terdapat satu pikiran utama dan kalimat utama
  3. Pikiran penjelas dalam beberapa kalimat penjelas

JENIS-JENIS PARAGRAF :
TUJUANNYA :
Paragraf Pembuka; paragraf isi; dan penutup
LETAK PIKIRAN UTAMANYA :
Deduktif; Induktif; Deduktif-induktif; Deskriptif-naratif.
BENTUKNYA :
Deskriptif; Eksposisi; Argumentasi; Persuasi; dan Narasi

PARAGRAF
SYARAT :
  1. Kelngkapan
  2. Kesatuan pikran
  3. Kepaduan

PENGAYAAN
KERJAKAN TUGAS NOMOR 6 PADA BUKU KEMAHIRAN BERBAHASA 
INDOENESIA 1  HLM. 173 – 175


BAHASA INDONESIA
Oleh : Heru Kurniawan, S.Pd., M.A.

PENULISAN KARYA ILMIAH UNUTK MAHASISWA

REFLEKSI
INGAT KEMBALI :
Segala bentuk Tulisan yang pernah kita tulis
INGAT KEMBALI :
Persoalan diri dan sosial yang pernah anda alami, dan berkesan dalam hidup anda
INGAT KEMBALI :
Konsep teoretis yang paling anda ingat dari membaca dan perkuliahan

DARI SISNILAH KARYA TULIS AKAN DIMULAI
BAIGIAN KE 1

JENIS DAN KARAKTERISTIK KARYA TULIS ILMIAH

3 JENIS PENULISAN
  1. KARYA ILMIAH :
Bahasa ilmiah ( baku ); objektif - empiris; informasi; dan metodologis
( Makalah, skripsi, artikel ilmiah, kertas kerja, dsb )
  1. KARYA ILMIAH POPULAR :
Bahasa ilmiah - pop ( semibaku ); empiris-objek - subjektif; Informasi-solusi; dan metodologis ( esai dan tulisan media massa )
  1. SASTRA :
Bahasa sastra; subjektif - imajinatif; estetis; impresionis 
( Cerpen, Puisi, dan Novel )

PENGERTIAN KARYA ILMIAH
  1. PENGERTIAN :
Karangan ilmu pengetahuan yang membahas fakta yang ditulis dalam kerangka metodologis dengan bahasa yang baik dan benar
  1. KARAKTERISTIK :
Faktual ; dalam terminologi ilmu pengetahuan ; kerangka metodologi ; bahasa yang baik dan benar;

  1. KARAKTERISTIK : FAKTUAL
FAKTA :
Problem realitas yang konkret - empiris, yang berupa persoalan-persoalan psikologikal-sosial-dan kultural yang melingkupi kehidupan kita.
KONSEKUENSI :
Kita harus aktif - sensitif dalam memakai setiap persoalan psikologikal-sosial-kultural yang terjadi dalam diri dan di lingkungan kita.

INILAH PERSOALAN YANG AKAN DIANGKAT DALAM KARYA ILMIAH

  1. KARAKTERISTIK : ILMU PENGETAHUAN

ILMU PENGETAHUAN :
Akan digunakan sebagai terminologi dan persepsi dalam memaknai 
problem faktual.
KONSEKUENSI :
Kita harus aktif - kreatif dalam memahami konsep-konsep ilmu pngetahuan yang menjadi spesifikasi bidang kita. 

INILAH PARADIGMA YANG AKAN DIGUNAKAN DALAM KARYA ILMIAH








STUDI KASUS
MANUSIA SEMPURNA :
Agama ( hubungan transendental-horisontal baik )
Psikologi ( Kejiwaan dan kepribadiannya baik )
Biologi ( struktur dan anatomi tubuhnya berfungsi dengan baik )
Sosial ( bisa menjalankan fungsi sosial dengan baik )
Budaya ( dapat berfungsi secara kultural dengan baik )
Pendidikan ( berpengetahuan, berrasa, dan berperilaku baik )

FAKTA SELALU HADIR DALAM PERSPEKTIF ILMU TERTENTU

  1. KARAKTERISTIK : METODOLOGI

METODOLOGI :
Cara-cara yang digunakan dalam analis menunjukkan objektivitas ilmiah yang bisa dipertanggungjawabkan.
KONSEKUENSI :
Memahami paradigma metodologi penelitian ilmiah, 
baik KUALITATIF maupun KUANTITATIF.

INILAH CARA YANG AKAN DIGUNAKAN DALAM MENGANALISIS FAKTA DENGAN ILMU PENGETAHUAN TERTENTU

  1. KARAKTERISTIK : BAHASA
BAHASA :
Bahasa sebagai media penyampai karya ilmiah harus 
BAIK- BENAR dalam kaidah-kaidah ilmiah.
KONSEKUENSI :
Harus bisa paham dan bisa menggunakan bahasa yang baik dan benar, dengan berbagai aturan dan konvensinya.

MEDIA YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYAMPAIKAN INFORMASI HASIL TEMUAN PENELITIAN ANDA.

BAGIAN KE-2
DESAIN PENULISAN KARYA ILMIAH
( Sekian Dulu )


Administrasi Pendidikan ( Kepemimpinan )

ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Drs. H. M. Hizbul Muflihin, M.Pd. 

Kepemimpinan Kepala Sekolah

Kepemimpinan adalah prilaku dari seorang individu yang memimpin aktifitas-aktifitas suatu kelompok kesuatu tujuan yang ingin dicapai bersama (share goal) (Hemhill& Coons, 1957:7)
Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi yang dijalankan dalam suatu situasi tertentu, serta diarahkan melalui proses komunikasi, kearah pencapaian satu atau beberapa tujuan tertentu (Tannenbaum, Weschler & Massarik, 1961:24)

Kepemimpinan sebagai sebuah proses pengaruh sosial yang dalam hal ini pengaruh yang sengaja dijalankan oleh seseorang terhadap orang lain untuk menstruktur aktifitas-aktifitas serta hubungan-hubungan didalam sebuah kelompok atau organisasi (Yukl, 1994:2)

Pokok-pokok pikiran dalam definisi kepemimpinan
Pengaruh oleh pemimpin
Yang dipengaruhi/anggota
Tujuan
Interaksi/kebersamaan/respon

Gaya kepemimpinan, pada dasarnya mengandung pengertian sebagai suatu perwujudan tingkah laku dari seorang pemimpin, yang menyangkut kemampuannya dalam memimpin. Perwujudan tersebut biasanya membentuk suatu pola atau bentuk tertentu.
Pengertian gaya kepemimpinan yang demikian ini sesuai dengan pendapat yang disampaikan oleh Davis dan Newstrom (1995). Keduanya menyatakan bahwa pola tindakan pemimpin secara keseluruhan seperti yang dipersepsikan atau diacu oleh bawahan tersebut dikenal sebagai gaya kepemimpinan.

Teori Genetis
Inti dari teori menyatakan bahwa “Leader are born and nor made” (pemimpin itu dilahirkan (bakat) bukannya dibuat). Para penganut aliran teori ini mengetengahkan pendapatnya bahwa seorang pemimpin akan menjadi pemimpin karena ia telah dilahirkan dengan bakat kepemimpinan.
Dalam keadaan yang bagaimanapun seseorang ditempatkan karena ia telah ditakdirkan menjadi pemimpin, sesekali kelak ia akan timbul sebagai pemimpin. Berbicara mengenai takdir, secara filosofis pandangan ini tergolong pada pandangan fasilitas atau determinitis.

Teori Sosial.
Jika teori pertama di atas adalah teori yang ekstrim pada satu sisi, maka teori inipun merupakan ekstrim pada sisi lainnya. Inti aliran teori sosial ini ialah bahwa “Leader are made and not born” (pemimpin itu dibuat atau dididik bukannya kodrati). Jadi teori ini merupakan kebalikan inti teori genetika.
Para penganut teori ini mengetengahkan pendapat yang mengatakan bahwa setiap orang bisa menjadi pemimpin apabila diberikan pendidikan dan pengalaman yang cukup.

Teori Ekologis. Kedua teori yang ekstrim di atas tidak seluruhnya mengandung kebenaran, maka sebagai reaksi terhadap kedua teori tersebut timbullah aliran teori ketiga.
Teori yang disebut teori ekologis ini pada intinya berarti bahwa seseorang hanya akan berhasil menjadi pemimpin yang baik apabila ia telah memiliki bakat kepemimpinan.
Bakat tersebut kemudian dikembangkan melalui pendidikan yang teratur dan pengalaman yang memungkinkan untuk dikembangkan lebih lanjut.
Teori ini menggabungkan segi-segi positif dari kedua teori terdahulu sehingga dapat dikatakan merupakan teori yang paling mendekati kebenaran.

Hersey dan Blanchard (1992) berpendapat bahwa gaya kepemimpinan pada dasarnya merupakan perwujudan dari tiga komponen, yaitu pemimpin itu sendiri, bawahan, serta situasi di mana proses kepemimpinan tersebut diwujudkan.
Bertolak dari pemikiran tersebut, Hersey dan Blanchard (1992) mengajukan proposisi bahwa gaya kepemimpinan (k) merupakan suatu fungsi dari pimpinan (p), bawahan (b) dan situasi tertentu (s)., yang dapat dinotasikan sebagai : k = f (p, b, s).

Hubungan 3 komponen

                        P











 A                                         S   

Peran Pemimpin Pendidikan
E ducator
M otivator
A dministrator
S upervisor
L eader
I novator
M anager
( EMASLIM )

Hubungan Pemimpin & Aggota

Peran atasan




( Mohon maaf gambar/ tabel tidak sesuai aslinya )




Keterlibatan bawahan

Laizes Faire       
Demokratis      
Otoriter









Minggu, 18 Desember 2011

Sejarah Pendidikan Islam


SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM
Oleh Kholid Mawardi


Pengertian SPI
·         Pengertian Sejarah :
·         Etimologi : Syajarah ( bahasa Arab ), Tarikh ( bahasa Arab ), History ( bahasa Inggris ), Historia 
      ( latin ), Histor / Istor ( Yunani ).
·         Terminologi : Rekonstruksi pengalaman masa lalu manusia.
·         Sejarah Pendidikan Islam bermakna : Rekonstruksi masa lalu  komunitas Muslim dalam pendidikan.

Metode dan Objek SPI
·         Metode : Heuristik, kritik dan interpretasi.
·         Bahan utama dalam penulisan sejarah : Fakta ( statement tentang kejadian ); fakta keras dan fakta lunak.
·         Sumber : Ilahiyat dan Insaniyah.
·         Objek : Aktivitas umat Islam dalam bidang pendidikan sejak awal komunitas Muslim sampai saat ini.

Kegunaan SPI
·         Kegunaan Intrinsik : Sebagai ilmu, cara mengetahui masa lampau, peranyataan pendapat.
·         Kegunaan ekstrinsik : liberal education, pendidikan moral, pendidikan penalaran, pendidikan politik, pendidikan perubahan dan ilmu bantu.
·         Kegunaan SPI : Untuk memunculkan perspektif baru dalam paradigma pendidikan Islam.

Periodisasi SPI
·         Masa Klasik : Pendidikan Islam masa Nabi Muhammad, Khulafa al Rasyidun, Bani Umayah, Bani Abasiyah.
·         Masa kontemporer : Kemunduran pendidikan Islam dan pembaharuan pendidikan Islam.
·         Pendidikan Islam Indonesia Klasik : Masa awal Islam, pra dan pasca  kemerdekaan.
·         Pendidikan Islam Indonesia Kontemporer : Pendidikan Islam terpadu.

Pendidikan Islam Klasik Arab pra Islam
·         Sifat negatif : Sulit bersatu, gemar berperang, anak laki-laki adalah kehormatan dan perempuan adalah aib, tradisi balas dendam ( vendetta ), angkuh dan sombong, pemabuk dan penjudi.
·         Sifat Positif : Dermawan, pemberani, sabar, kesetiaan dan kejujuran, ketulusan dan berkata benar, hormat terhadap tamu.

Pendidikan Islam masa Nabi
·         Fase Mekah : Dengan pendekatan konfrontatif dan non konfrontaif, Materi pendidikan :  tauhid 
      ( I’tiqad Allah ), akhlak ( sifat terpuji dan tercela), Al Qur’an ( materi pokok).
·         Metode pengajaran tauhid : Tanya jawab, Metode pengajaran akhlak : qisah dan uswah hasanah, Metode pengajaran Al Qur’an : repetisi.

Pendidikan Islam masa Nabi
·         Fase Madinah : Materi pendidikan : pengajaran ukhuwah ( memupuk persatuan Ansor dan Muhajirin ), pengajaran ekonomi ( menggerakkan kerjasama bisnis ), pengajaran kesejahteraan sosial 
     ( sadaqah dan zakat ).
·         Institusi pendidikan Islam : Suffah, kuttab/maktab, halaqah, majlis, masjid, dan rumah.
·          

Jumat, 04 November 2011


Hai Teman! Ketemu lagi,,,,,,. Kali ini saya akan menuliskan sedikit tentang Bahasa Indonesia, yaitu tentang :
  1. Pengertian bahasa, bahasa Indonesia, dan fungsi bahasa.
  2. Pebedaan kata, frasa, klausa, dan kalimat.

  1. Pengertian bahasa, bahasa Indonesia, dan fungsi bahasa.

  1. Bahasa adalah suatu sistem lambang bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia yang berfungsi untuk komunikasi antaranggota masyarakat yang bersifat konvensi ( Keraf, 1997: 1; Widjono, 2007: 14; Chaer,1998: 1;dan Ullmann, 2009: 20 ).
contoh :
Penulis berharap, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca, penulis berharap.
  1. Bahasa Indonesia adalah sistem tanda yang konvesinya didasarkan pada masyarakat Indonesia yang digunakan juga sebagai alat komunikasi oleh masyarakat Indonesia.
Menurut Amin Singgih bahasa Indonesia adalah bahasa yang dibuat, dimufakati, dan diakui serta digunakan oleh masyarakat seluruh Indonesia (Rahayu, 2007: 8).
  1. Fungsi bahasa Menurut Gorys Keraf (1997). Fungsi bahasa adalah sebagai berikut :
1). Sebagai alat untuk ekspresi diri
     Misalnya, saat marah, sedih, dan bahagia selalu diekspresikan dengan bahasa, bisa dengan bercerita, menangis, berteriak, ataupun tersenyum.
2). Sebagai alat komunikasi
     Misalnya dengan berdialog. Kegiatan dialog yang dilakukan oleh minimal dua orang inilah yang melahirkan komunikasi.
3). Sebagai alat untuk mengadakan integrasi dan adaptasi sosial
     Misalnya dalam kehidupan masyarakat, manusia selalu membutuhan eksistensi untuk diterima dan diakui oleh masyarakat . Dalam pembentukan eksistensi itulah, maka manusia akan melakukan integrasi (pembauran) dan adaptasi (penyesuaian diri) dalam masyarakat.
4). Sebagai alat untuk mengadakan kontrol sosial
     Misalnya, orang tua menasehati anak-anaknya, kepala desa yang memberikan penerangan dan penyuluhan pada warganya, kegiatan rapat-rapat desa, dan sebagainya.

  1. Pebedaan kata, frasa, klausa, dan kalimat.

  1. Kata adalah bagian terkecil dari kalimat, yang terbentuk dari gabungan beberapa huruf yang mempunyai arti.
Kata adalah satuan terkecil dari sistem bahasa yang mempunyai arti.
Misalnya : makan, minum, rumah, sekolah, buku, sepatu, tas, dan lain-lain.
  1. Frasa adalah gabungan dari beberapa kata, minimal dua, yang tidak bersifat predikatif.
Misalnya : proposal pendidikan, proposal penelitian pendidikan, nasi goreng ayam, soto ayam, dan lain-lain.
  1. Klausa adalah gabungan atau kelompok kata yang belum memiliki intonasi atau tanda baca tertentu dan besifat predikatif (Alwi, dkk., 2003: 39).
Misalnya :      Andi makan
                      Rendi tidur
                      Rini minum

  1. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan maupun tulis, yang mempunyai dua ciri pokok, yaiu :
1). Unsur gramatikalnya atau aspek ketatabahasaannya lengkap, minimal teriri atas subjek dan prediakat.
2). Kalimat selalu mengungkapkan pikiran dan informasi secara utuh dan lengkap.

Contoh :
Andi sedang membaca buku di perpustakaan.
Rini sedang menyiram bunga di taman.

Demikian yang dapat saya sampaikan apabila terdapat kesalahan saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Terimakasih.

Daftar Pustaka
Wachid, Abdul, dkk.2010.Kemahiran berbahasa Indonesia 1 untuk Persiapan Menulis Karya Ilmiah.Purwokerto:STAIN Purwokerto Press.

Soal Bahasa Indonesia
  1. Jelaskan pengertian bahasa, bahasa Indonesia , dan fungsi bahasa dengan contohnya.
  2. Jelaskan perbedaan kata, frasa, klausa, kalimat, dan contohnya masing-masing.
  3. Tentukan fungsi, kategori, dan peran dalam kalimat dibawah ini. ( Sebagian diambil dari hlm. 135 )
  4. Buatlah paragraf.


Sabtu, 15 Oktober 2011

Kalimat dan Jenis-Jenis Kalimat

Assalamualaikum wr. Wb.

Para pembaca yang saya hormati, kali ini saya akan mencoba menulis dan berbagi  tentang sebagian dari materi mata kuliah yang saya dapatkan pada saat kuliah. Tulisan ini merupakan hasil kuliah saya yang diampu oleh bapak Heru Kurniawan, S.Pd., M.A. Sebagai referensinya saya menggunakan bukuKemahiran Berbahasa Indonesia 1 untuk Persiapan Menulis Karya Ilmiah . Jadi saya mohon maaf jika terdapat kesalahan atau ada yang kurang tepat itu mungkin karena kelemahan saya dalam menyerap materi pada saat perkuliahan, untuk itu, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.

 Ok, langsung saja saya mulai :

A.   Kalimat
      Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan maupun tulis, yang mempunyai dua ciri  pokok, yaitu :
1.    Struktur gramatikalnya lengkap.
      atau menurut buku ( kalimat harus lengkap aspek ketatabahasaan atau unsur  gramatikalnya, minimal terdiri atas subjek dan predikat.
2.  Informasinya jelas. Atau ( kalimat selalu mengungkapkan pikiran dan informasi secara utuh dan lengkap).

Gramatikal ( Kalimat )   -->  S P   ( ada tanda baca )
Klausa                         -->  S P   ( tdk ada tanda baca ) / bukan termasuk kalimat utuh.

Klausa bisa disebut kalimat apabila :
1.  Diakhiri tanda baca, misalnya :
                Andi makan              ( klausa )
                Andi makan.             ( kalimat )
                Andi, makan!           ( kalimat )
                Andi, makan?           ( kalimat )
2.  Diikuti intonasi ( diakhiri dengan intonasi ).  ( Hlm. 106)

B.   Jenis-jenis kalimat. ( Hlm 119 )
      Berdasarkan sintaksisnya kalimat dibagi menjadi 4 ( empat ), yaitu :
1.     Kalimat Deklaratif      ( kalimat berita )
      Cirinya : diakhiri dengan tanda titik ( . ) contohnya : Andi makan.
2.   Kalimat Interogatif     ( kalimat Tanya )
      Cirinya : diakhiri tanda tanya ( ? ), contohnya : dimana kamu sekolah ?
3.   Kalimat Imperatif         ( kalimat perintah )
4.   Kalimat Eksklamatif     ( kalimat seru )

C. Fungsi Kalimat

1.  Subjek ( pokok kalimat )
2.  Predikat
     Predikat dapat berupa kata benda, kata kerja, kata sifat, atau kata bilangan.
3.  Objek
4.  Pelengkap
5.  Keterangan

D.   Kategori kalimat
Kategori kalimat adalah pemeriaan fungsi-fungsi kalimat yang didasarkan pada kelas-kelas kata atau frasa.
E.    Peran
Aspek peran semantis ini berkaitan dengan peran-peran yang terdapat dalam kata  atau frasa yang menyusun kalimat.  Peran ini didasarkan pada logika dan konteks kalimat yang dibangun.

Contoh :
F :       Anti             menyiram            bunga             di taman
             S                    P                     O                     Ket
K :        kb                   kk                    kb                    Fp
P :       pelaku         kegiatan              sasaran             tempat

Keterangan :
F :    Fungsi
K :    Kategori
P :    Peran
Kb:   Kata benda
Kk :  Kata kerja
Fp :  Fungsi preposisi

F.    Paragraf
Paragraf adalah kalimat yang mempunyai pikiran utama dan pikiran penjelas.
Atau ( bagian dari suatu karangan yang terdiri dari sejumlah kalimat yang mengungkapkan satuan informasi dengan pikiran utama sebagai pengendalinya dan pikran penjelas sebagai pendukungnya ).

Berdasarkan letak pikiran utamanya paragraf diidentifikasikan  sebagai berikut :
1.       Paragraf Dedutif   ( pikiran utamanya terdapat di awal paragraf )
2.       Paragraf Induktif   ( pikiran utamanya terdapat di akhir paragraf )
3.       Paragraf Deduktif-Induktif
        ( Paragraf yang pikiran utamanya terdapat di awal dan akhir paragraf )
4.       Naratif ( Cerita )    ( semua kalimatnya adalah pikiran utama ).

Dari berbagai jenis paragraf, ada juga paragraph yang hampir mirip yaitu sebagai berikut :
1.       Deskripsi   dengan  Eksposisi
Persamaan :  sama-sama mendeskripsikan tentang sesuatu.
Perbedaan :  Deskripsi penggambarannya berdasarkan pengalaman penulis ( subjektif ), sedangkan Eksposisi penggambarannya berdasarkan data-data yang riil ( objektif ).
2.       Argumentasi  dengan  Persuasi
Persamaan : Sama-sama membicrakan tentang pendapat,
Perbedaan : Argumentasi tujuannya menyakinkan seseorang bahwa pendapatnya itu adalah benar, sedangkan Persuasi meyakinkan orang disertai ajakan/bujukan supaya seseorang mengikuti ajakanya. Misalnya, iklan, dll.

Setelah mengetahui hal-hal diatas, ada juga soal-soal untuk latihan, yaitu sebagai berikut :

1.       Jelaskan pengertian bahasa, bahasa Indonesia, dan fungsi bahasa. ( dengan contohn ya ).
2.       Jelaskan perbedaan kata, rasa, klausa, dan kalimat. (berikan contohnya masing-masing).
3.       Tentukan fungsi , kategori, dan peran dalam kalimat dibawah ini ( sebagian diambil dari buku hlm. (135 )
4.       Buatlah paragraf. ( dua buah paragraf, tema pendidikan ).


 Demikian yang dapat saya tulis, sebagai manusia biasa yang tak lepas dari salah dan khilaf saya  mohon    kritik dan sarannya supaya bisa lebih baik lagi. Terimakasih.

-<( Fathur Rohman Aji )>-

Rabu, 10 Agustus 2011

Pemerintahan Kelurahan

KELURAHAN

Kelurahan hampir sama dengan desa. Hanya saja Kelurahan biasanya terdapat di daerah perkotaan. Kelurahan dipimpin oleh seorang Lurah. Lurah diangkat dan dipilih oleh pemerintah, yaitu oleh Bupati / Wali Kota.  Oleh karena itu Lurah merupakan Pegawai Negeri Sipil ( PNS ).

Tugas-tugas Lurah
Sama halnya dengan kepala desa, Lurah juga mempunyai tugas-tugas, diantaranya :
Melaksanakan kegiatan pemerintahan kelurahan.
Memberdayakan masyarakat.
Melayani masyarakat.
Menyelenggarakan sistem keamanan agar masyarakat tenteram dan tertib.
memelihara sarana dan prasarana dan fasilitas pelayanan umum di masyarakat.

Perbedaan antara Desa dan Kelurahan


Pemerintahan Desa          
1    Dipimpin oleh kepala desa yang   dipilih rakyat.
2    Jumlah penduduk di desa lebih sedikit dan penguasaan teknologi sederhana.
3    Bukan Pegawai negeri Sipil.
4    Di desa terdapat Badan Perwakilan Desa ( BPD ).  

Pemerintahan Kelurahan
1   Dipimpin oleh Lurah yang diangkat oleh Bupati / Wali kota.
2   Jumlah penduduk di kelurahan lebih banyak dan maju.
3   Pegawai Negeri Sipil ( PNS ).
4   Di kelurahan terdapat dewan kelurahan.
    



Sumber: Prayoga Bestari dan Ati Sumiati.2008. Pendidikan Kewarganegaraan: Menjadi Warga Negara yang Baik.Depok:CV.ARYA DUTA.

Pemerintahan Desa

DESA

     Ketika kita mendengar kata desa, yang terbayang di pikiran kita adalah suatu tempat yang jauh dari kota, udaranya sejuk, terbebas dari polusi, dan penduduknya ramah-ramah. Namun tidak semua desa jauh dadi kota , ada juga desa-desa yang dekat dengan kota.

     Desa merupakan bagian dari kecamatan. Desa dipimpin oleh seorang kepala desa. Kepala desa dipilih langsung oleh masyarakat desa tersebut. Kepala desa dilantik oleh bupati / wali kota. Kepala Desa bukanlah Pegawai Negeri Sipil ( PNS ). Oleh karena itu, kepala desa mendapatkan gaji / upah dari hasil pengolahan tanah yang disrahkan untuk diolah. D daerah Jawa sering dikenal dengan istilah “ bengkok” atau “ carik “. Setelah masa jabatannya habis maka kepala desa harus mengembalikan tanah tersebut kepada pemerintah.

Tugas Tugas Kepala Desa
Kepala Desa mempunyai Tugas-tugas diantaranya sebagai berikut :
Memimpin penyelenggaraan pemerintahan desa.
membina perekonomian desa.
Membina kehidupan masyarakat desa.
Memelihara ketenteraman dan ketertiban masyarakat desa.
Mendamaikan perselisihan yang terjadi pada masyarakat desa.
Mewakili desanya baik didalam dan diluar pengadilan dan dapat menunjuk kuasa hukumnya. 

Sumber Pendapatan Desa
Desa mendapatkan pendapatan dari :
Pendapatan asli desa, meliputi :
a. Hasil usaha desa.
b. Hasil kekayaan desa.
c. Hasil swadaya dan partisopasi
d. Hasil gotong royong.
Bantuan pemerintah kabupaten, meliputi bagian perolehan pajak dan retribusi daerah serta dana perimbangan keuangan pusat dan tingkat daerah.
Bantuan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi.
Sumbangan pihak ketiga, misalnya berupa dana hibah.
Pinjaman desa.

Didalam suatu desa juga terbentuk lembaga-lembaga kemasyarakatan yang bertrugas membantu pemerintahan masyarakat desa. Misalnya LKMD, Hansip, PKK, dan Karang Taruna.
LKMD ( Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa )
LKMD merupakan wadah partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa yang memadukan kegiatan pemerintahan desa yang dilakukan secara gotong royong.
Fungsi LKMD adalah membantu pemerintah desa merencanakan pelaksanaandan pengendalian pembangunan desa.
PKK ( Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga )
PKK bertujuan memberdayakn keluarga, meningkatkan kesejahteraan, dan kemandirian keluarga.
Karang Taruna
Karang taruna merupakan salah satu organisasi kepemudaan di tingkat desa. Kebanyakan anggotanya adalah pemuda dan pelajar yang masih duduk dibangku SMP dan SMA.
Organisasi karang taruna terdapat diwilayah Rukun Warga ( RW ), desa, dan Kecamatan.
Karang Taruna merupakan wadah bagi generasi muda untuk menyalurkan pendapat dan kreatifitasnya.




Sumber: Prayoga Bestari dan Ati Sumiati.2008. Pendidikan Kewarganegaraan: Menjadi Warga Negara yang Baik.Depok:CV.ARYA DUTA.